Select Menu
Select Menu

Favourite

Jawa Timur

Wisata

Donasi Untuk Palestina

Culture

Transportasi Tradisional

Rumah Adat

Bali

Pantai

Seni Budaya

Kuliner

» » » RELASI ANTARA KORUPSI DAN BUDAYA


Abahe Ramona 03.51 0





 Sumber: http://chirpstory.com/li/161522

Mau ngobrolin ttg perkataan Bung Hatta; "Korupsi sudah menjadi Budaya Bangsa". Perkataan ini seringkali disalahpahami.

Perkataan itu bkn ingin mengatakan 'korupsi itu tak masalah'. Tetapi 1) hrs dipahami dg keprihatinan Bung Hatta trhadap maraknya korupsi.

2) dipahami dg korupsi berakar dari budaya bangsa; 'kekerabatan/kekeluargaan', 'tdk memberatkan', 'ikatan emosional', 'tolong menolong', dst

Hampir semua modus korupsi sll terkait dg tradisi2 "mulia" tersebut. Misalnya, seorang prwira polri bantu kerabatnya masuk Polri.

Atau krjasama saling menguntungkan, misalnya pegawai pajak yg mmbantu temannya agar nilai pajaknya gak terlalu tinggi. ^_^

Biar urusan ktp gak ribet, maka ada istilah "nembak" hehe ^_^, biar gak ribet smpe pengadilan, pelanggar lalulintas cukup kasih uang 100ribu

Tiap hari kita sll dengar cerita biaya org yg memasukkan anaknya ke instansi ini itu pake uang 100-200 juta'an, kan? ga usah munafik lah^_^

Dulu ada beberapa temen sewaktu SMA NEMnya rata2 enam koma, bisa masuk jadi siswa di sekolah favorit. kata beberapa temen, utk 1 NEM biaya 100ribu

anak tetangga sndiri NEM cuma 35,,krn keluar 1 Jt. tahun 1998,uang itu sgt bnyak, 10x lipat nilai uang jaman skrg

Itu adalah perbuatan korupsi yg biasa kita denger dlm kehidupan msyarakat kita sehari2. Parkir tnpa karcis dr Pemda itu udah masuk korupsi.

Klo kita tak menegur, maka berarti kita mendiamkannya. Makanya,hati2 klo bilang 'AKU ANTI KORUPSI', klo konsisten dg itu sih,malah sgt bagus

yg sulit ituh ketika kita mnjumpai temen2 melakukan tindak korup. misalnya ia PNS tapi masuk lewat jalur backstreet. Hayoo piye iku? ^_^

Klo itu udah jadi kebiasaan yg berlaku di tengah masyrakat kita, maka siapa aja yg melakukannya tak terbebani dg sebutan 'KORUPTOR'.

Krn ada pemahaman yg benar,tp tdk tepat. Klo pelaku korup artinya MENCURI uang rkyat dr laci meja kerja. pdhal tak ada modus korup kyk gitu.

Perilaku korup pd atasan, modusnya mirip dg perilaku korup di masyrkt bawahnya. Suap, "Silaturahmi", m'gelembungkan anggaran, dst.

Wktu Idul Kurban misalnya, ambil uang dr Kas Masjid utk beli rokok satu dus, dibagi2kan ama pengurus yg ia sukai. itu jelas perilaku KORUP.
 
Meski, ia bs tunjukkan bukti kwitansi, tp pemakaian kas org bnyk utk itu jelas m'hambur2kan anggaran, mirip bgt ama perilaku pejabat kita

pelaku korup rata2 bergaji dibawah 2 juta, bs lakukan suap jutaan utk memasukkan ke SMA favorit,bgmn dg pjabat yg brpenghasilan 40 jt/bln?

klas tkang parkir, dg tindakan korup bs untung 50'an ribu perhari,bgmn dg klas pjbat BI yg berikan kredit puluhan T kpd para bankir nakal?

Semakin tinggi ekonomi seorang koruptor, semakin tinggi pula tingkatan korupnya. Itu hny mslh psikologi ekonomi, uang 10 juta trlalu brharga

bagi ekonomi menengah/bawah, tp sgt rndah bagi org atas, makanya ia tak mungkin korupsi uang 10-50'an juta. pasti milyaran rupiah.

Oleh krn itu jgn terjebak atas kedermawanan seseorang, bagi2 uang 5 juta/hari kpd pnduduk sekitarnya, maka seseorang itu dianggap jujur.

Uang segitu mah kecil bagi mereka. Mngkin sebanding dg kita2 brpnghasilan menengah yg keluar uang 5.000 rupiah buat berderma tiap hari.

Makanya, secara substansial korupsi di tingkat bawah ama atas itu tidak ada bedanya. sering dilakukan, scr brsama2, udah jd rahasia umum,dst

Enak bgt klo nyari2 kesalahan korup 1-3 M, dicari2 pasti ketemu jg. makanya, bbrp pengamat kritis nyatain klo KPK itu cm tebang2 kasus aja.

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama