SELAMAT KEPADA CAPRES NOMER 2 !!
Abahe Ramona
17.29
0
Siapapun pemenang Pilpresnya
sebagaimana yang ditentukan oleh rekapitulasi suara di KPU,, kita harus
menghormatinya,,
Sikap kami, redaksi ‘beritatakbiasa’ sangat jelas,,
mendukung kebijakan Presiden terpilih, sebagaimana nasehat dari Ibunda Sinta
Nuriyah Abdurrahman Wahid.
Jika ada capres tidak menerimanya
dan mengajukan gugatan, biarkan ditempuh di jalur hokum. Sama sekali tidak
mengurangi keputusan KPU terhadap Presiden Terpilih.
Meski demikian, Proses Hukum
terhadap kecurangan-kecurangan di Pilpres 2014 ini harus dilanjutkan. Dan jika
ditemukan indikasi penyimpangan, maka pihak yang bersangkutan harus dihukum
secara setimpal. Karena ini adalah Negara Hukum.
Biarkan Jokowi menjabat sebagai
Presiden Republik Indonesia. Kami ucapkan Selamat kepada beliau. Tetapi,
sebagai Presiden sekaligus sebagai WNI, ia tidak lah kebal terhadap hokum. Jika
terindikasi terlibat dalam kecurangan Pilpres, maka harus juga ditindak secara
tegas.
Tingginya potensi penyimpangan lebih dari 20 Juta suara tidak mungkin diabaikan. Bagaimana mungkin di Papua,, Jumlah DPT > Jumlah Total Penduduk? Bagaimana Bisa???
Semakin besar penyimpangan,, semakin besar pula pihak-pihak yang terlibat di dalamnya. Seberapapun besarnya pihak yang terlibat,, hukum mesti ditegakkan.
Klo sekedar kisruh karena terlambat datangnya segelintir pemilih di Hong Kong dipermasalahin,, kenapa kasus yg jauh lebih besar dicuekin?
Ini bukan lagi sekedar siapa presidennya,, karena itu sudah gak penting. Yang terpenting adalah Kepercayaan sistem Demokrasi itu sendiri.
Tingginya potensi penyimpangan lebih dari 20 Juta suara tidak mungkin diabaikan. Bagaimana mungkin di Papua,, Jumlah DPT > Jumlah Total Penduduk? Bagaimana Bisa???
Semakin besar penyimpangan,, semakin besar pula pihak-pihak yang terlibat di dalamnya. Seberapapun besarnya pihak yang terlibat,, hukum mesti ditegakkan.
Klo sekedar kisruh karena terlambat datangnya segelintir pemilih di Hong Kong dipermasalahin,, kenapa kasus yg jauh lebih besar dicuekin?
Ini bukan lagi sekedar siapa presidennya,, karena itu sudah gak penting. Yang terpenting adalah Kepercayaan sistem Demokrasi itu sendiri.
Di Filipina saat ini, Mantan
Presidennya, Gloria Macapagal Arroyo, terancam dipidanakan, menyusul dugaan
kasus kecurangan Pilpres 2004. Meski sudah 10 tahun, kasus tidak dipetieskan,
karena kekuatan oposisi masih solid selama sepuluh tahun.
Nasib Gloria Macapagal Arroyo
dapat pula terjadi pada pemenang Pilpres kali ini.
Oke,, Selamat menikmati Jabatan Presiden, Pak Jokowi, ku tunggu janji-janjimu