"Kreativitas" Islam Liberal
Abahe Ramona
08.00
0
A. Pemikiran Islam Liberal, Kreatifkah??
Sepertinya, tidak ada rasa malu lagi untuk menjadi penerus pikiran dan sikap orientalis. Bahkan, banyak yang bangga! Bangga menjadi pengkritik Islam. Umur dan waktunya dihabiskan untuk menyerang Islam. Kepandaiannya dikerahkan untuk menyerang Islam (Mas Adian Husaini)
benar dan tepat apa yang dikatakan oleh Mas Adian tersebut, ketika memberikan komentar pada buku Orientalisme dan Diabolisme Pemikiran Karya Syamsuddin Arif yang terbit tepat pada hari kelahiran ke lima INSIST. Trend mengkritik agama, bukanlah suatu bentuk keterpaksaan atau sebuah pengakuan jujur, melainkan lebih dari kebanggan. Bahkan banyak kritikan yang ditujukan kepada agama, sebenarnya tidak mempunyai bobot intelektual sedikitpun.
para pengkritik itu juga mencurahkan tenaga dan waktunya dihabiskan untuk menyerang Islam. Tidak hanya secara theologisnya, melainkan juga kritik terhadap sejarah, budaya, serta menyerang habis-habisan semua dasar keagamaan. Semua kepandaiannya terfokus, tercurahkan dan semuanya dimaksimalkan untuk mengkritik agama. Seakan mereka tidak mempunyai suatu potensi apapun kecuali kemampuan untuk mengkritik agama, suatu kemampuan yang semua orang bisa melakukannya.
Oleh karena itu tidak mengherankan apabila orang-orang semacam ini apabila dihadapkan pada kasus-kasus semacam terorisme, kasus 'kekerasan' para laskar muslim, konflik agama, kasus 'ketidakadilan' dalam islam semacam poligami, ataupun kasus fatwa mengutuk kemaksiatan. merupakan kasus-kasus yang disukai oleh "wong-wong saking pintere tralalala" ini. Mereka melihat kasus-kasus itu seperti orang yang sedang kelaparan dihadapkan pada makanan yang sangat lezat. Mereka sebenarnya sangat menyukai kasus-kasus tersebut, dengan adanya kasus tersebut mereka seakan dapat suntikan darah lagi untuk membuat wacana untuk meruntuhkan sakralitas kaum muslimin.
banyak golongan dari mereka menghancurkan sendi-sendi aqidah dengan menghancurkan terlebih dahulu pegangan kaum muslimin, al Qur;an dan As Sunnah. mereka secara terang-terangan dan berbangga (walaupun sama sekali tidak ada yang perlu dibanggakan) menyatakan tentang keraguan terhadap keyakinannya. "ketika aku belajar Filsafat, maka aku semakin skeptis terhadap keyakinanku" banyak pernyataan sejenis ini yang penulis dengar dari teman maupun sejawat, walaupun pengetahuan mereka terhadap filsafat sangatlah dangkal.
Meragukan keyakinan seakan sebuah bentuk pencerahan dan seakan menjadikan seseorang itu menjadi cerdas (cerdas dari hongkong ???!!!). Tingkah laku dan pola pikir mereka yang orang lain menilainya sebagai "kampungan dan memalukan" tidak dihiraukan dari mereka. Mungkin hanya dengan mengkritik agama, mereka akan menjadi "bukan sembarang orang" alias jadi intelektual. Walaupun, menurut penulis status intelektual tapi tanpa memiliki kecerdasan bawaan merupakan suatu hal yang mengurangi status intelektualitasnya sekaligus juga memalukan. Mungkinkah status seorang intelektual, mempunyai kualitas yang tidak lebih dari seorang kusir andhong?
Membuat wacana keagamaan bukanlah suatu perkara yang sulit. Wacana tinggal diproduksi melalui mesin produksi hawa nafsu, dan tentang pembenarannya dapat dicarikan alasan maupun logika-logika, tanpa harus memperhatikan apakah alasan atau bentuk logika itu memang logis atau tidak. Asal ada alasan dan sponsor, segala wacana akan terealisir. dan tidak perlu orang yang cemerlang untuk memproduksinya, kusir andhong pun apabila ditraining selama setengah jam akan mampu menciptakan wacana keagamaan sesuai dengan hawa nafsunya.
Misalnya dalam wacana yang didengungkan oleh Musdah Mulia, seorang akademisi (yang konon) sangat cemerlang, ia menyatakan bahwa homoseksual merupakan tindakan yang sah dalam islam. seorang akan berfikir bahwa Musdah Mulia melewati pemikiran yang sangat dalam, dan liku-liku logika ia mampu mengeluarkan semacam itu. Asal perlu diketahui, alasan yang digunakan Musdah Mulia hanyalah seperti ini; adalah satu berkah Tuhan adalah bahwasanya semua manusia, baik laki-laki atau wanita, adalah sederajat, tanpa memandang etnis, kekayaan, posisi social atau pun orientasi seksual. l lihatlah logika yang digunakan, ia hanya beralasan bahwa smeua manusia adalah sama di sisi TUhan tanpa melihat orientasi seksual maupun kecenderungan yang lain. hebat?? saya kira tidak. kita juga bisa mampu memproduksi wacana dengan menyatakan bahwa Tuhan itu dalam islam tidak ada. kita tinggal mencari dalih, misalnya dengan menyatakan bahwa islam memberikan potensi pada nalar dan kebebasan, sedangkan Tuhan itu menghalangi penggunaan nalar dan kebebasan, oleh karena itu perlu pembuangan kepercayaan adanya Tuhan pada kaum muslimin (wacana ini aku buat dalam waktu tidak lebih dari 10 detik!!!!)
Betapa seseorang mampu membuat pemikiran yang nyleneh dalam waktu hitungan detik. Dan itu tidak hanya bisa dilakukan oleh para kaum intelektual yang terdidik, tetapi oleh semua manusia (kecuali orang ideot) yang tidak mampu membuat wacana dan pemikiran keagamaan seperti itu. oleh karena itu pemikiran nyleneh bukan lah suatu kelebihan, apalagi dikatakan sebagai sebentuk kecerdasan. Terlalu menjijikkan apabila menganggap pemikiran yang menyerang, maupun menyalahi agama islam adalah sebuah pemikiran yang luar biasa, Na'udzubillahi min Dzalik.
B. Meringkas Pemikiran Islam Liberal
"Konteks
SIPILIS" merupakan dua buah kata yang tersusun dari lima suku kata
merupakan suatu represntasi dari pemikiran Islam Liberal. Gak Percaya???
simak aja pembahasan berikut ini ....
Konteks merupakan suatu alasan atau dalih utama untuk merombak semua hukum dan ajaran islam. sehingga apabila ada teks yang menyalahi pemikiran mereka maka mereka akan berujar dengan menggunakan istilah "Konteks" (Maha besar Allah yang telah memberikan istilah "konteks" kepada mereka). Pernikahan homoseksual oleh mereka dilegalkan walaupun bertentangan dengan ajaran islam, mudah saja.. kan tinggal bilang "konteks". orang bergoyang ngebor oleh mereka dilegalkan dan dibebaskan dari hukum syara', walaupun secara syar'i itu jelas-jelas bertentangan dengan hukum islam, tinggal bilang konteks. sehingga "konteks" merupakan pintu utama untuk menghancurkan ajaran islam. Oleh karena itu mereka terkenal dengan sebutan "ahlul Qoulil Konteks" karena selalu bilang konteks melulu sebelum melakukan "Ijtihad". cara berijtihad pun mudah, tinggal sesuaikan dengan "konteks". Kalo konteksnya bukan waktunya lagi menghukum homoseksual, maka hasil ijtihad pun harus menyatakan bahwa sesuai dengan konteks, maka homoseksual pun diperbolehkan. begitu juga sebaliknya, karena konteksnya sekarang dan disini, maka poligami tidak diperbolehkan.
selain konteks, adalah Sipilis. Sipilis adalah singkatan dari Sekularis, Pluralis, dan Liberalis. Sipilis merupakan senjata ampuh mereka. manusia pada dasarnya adalah merdeka, bebas, dan tidak ada orang atau lembaga apapun yang berhak memaksakan tindakannya yang bebas (liberalis), karena kebenaran semuanya sifatnya relatif, dan semua orang berhak memiliki kebenarannya masing-masing dan tidak ada yang berhak memaksakan kebenarannya. kebenaran yang dimiliki oleh semua orang walaupun berbeda tetapi mereka pada dasarnya adalah sama, dan tidak ada keutamaan ide yang satu dengan ide yang lainnya (Pluralis) Oleh karena ethika dan bentuk penilaian adalah relatif, dan semua manusia pada dasarnya bebas menentukan arah moralitas, maka urusan nilai dan moralitas maupun agama adalah privasi orang dan tidak ada yang berhak untuk mencampurinya (Sekularisme). Kalo seandainya ide sipilis itu bertentangan dengan islam, maka caranya mudah.. bilang aja "konteksnya beda" dah jadi dehh... gitu aja kok repot!!!
Nah.. itulah ringkasan dari Pemikiran Islam Liberal.. gampang dan mudah.. tidak perlu kuliah bertahun-tahun .. tentang membuat konsep a la Islam Liberal dah aku buat contohnya di tulisan terakhirku. Nah tinggal baca gak sampai setengah jam, anda bisa masuk dari jajaran "Islam Saking Pintere tralalalala" kan??
Konteks merupakan suatu alasan atau dalih utama untuk merombak semua hukum dan ajaran islam. sehingga apabila ada teks yang menyalahi pemikiran mereka maka mereka akan berujar dengan menggunakan istilah "Konteks" (Maha besar Allah yang telah memberikan istilah "konteks" kepada mereka). Pernikahan homoseksual oleh mereka dilegalkan walaupun bertentangan dengan ajaran islam, mudah saja.. kan tinggal bilang "konteks". orang bergoyang ngebor oleh mereka dilegalkan dan dibebaskan dari hukum syara', walaupun secara syar'i itu jelas-jelas bertentangan dengan hukum islam, tinggal bilang konteks. sehingga "konteks" merupakan pintu utama untuk menghancurkan ajaran islam. Oleh karena itu mereka terkenal dengan sebutan "ahlul Qoulil Konteks" karena selalu bilang konteks melulu sebelum melakukan "Ijtihad". cara berijtihad pun mudah, tinggal sesuaikan dengan "konteks". Kalo konteksnya bukan waktunya lagi menghukum homoseksual, maka hasil ijtihad pun harus menyatakan bahwa sesuai dengan konteks, maka homoseksual pun diperbolehkan. begitu juga sebaliknya, karena konteksnya sekarang dan disini, maka poligami tidak diperbolehkan.
selain konteks, adalah Sipilis. Sipilis adalah singkatan dari Sekularis, Pluralis, dan Liberalis. Sipilis merupakan senjata ampuh mereka. manusia pada dasarnya adalah merdeka, bebas, dan tidak ada orang atau lembaga apapun yang berhak memaksakan tindakannya yang bebas (liberalis), karena kebenaran semuanya sifatnya relatif, dan semua orang berhak memiliki kebenarannya masing-masing dan tidak ada yang berhak memaksakan kebenarannya. kebenaran yang dimiliki oleh semua orang walaupun berbeda tetapi mereka pada dasarnya adalah sama, dan tidak ada keutamaan ide yang satu dengan ide yang lainnya (Pluralis) Oleh karena ethika dan bentuk penilaian adalah relatif, dan semua manusia pada dasarnya bebas menentukan arah moralitas, maka urusan nilai dan moralitas maupun agama adalah privasi orang dan tidak ada yang berhak untuk mencampurinya (Sekularisme). Kalo seandainya ide sipilis itu bertentangan dengan islam, maka caranya mudah.. bilang aja "konteksnya beda" dah jadi dehh... gitu aja kok repot!!!
Nah.. itulah ringkasan dari Pemikiran Islam Liberal.. gampang dan mudah.. tidak perlu kuliah bertahun-tahun .. tentang membuat konsep a la Islam Liberal dah aku buat contohnya di tulisan terakhirku. Nah tinggal baca gak sampai setengah jam, anda bisa masuk dari jajaran "Islam Saking Pintere tralalalala" kan??