Select Menu
Select Menu

Favourite

Jawa Timur

Wisata

Donasi Untuk Palestina

Culture

Transportasi Tradisional

Rumah Adat

Bali

Pantai

Seni Budaya

Kuliner

» » » » KETIKA ISLAM LIBERAL MENGATASNAMAKAN "CINTA" & "KEMANUSIAAN"


Abahe Ramona 07.40 0


  • Ketika Liberalis bicara Cinta. Di Kampus Ushuludin, didominasi mahasiswa2 Liberal. Mulutnya sll berkata; cinta, kemanusiaan, kebebasan !

  • Jgn bayangkan mereka pribadi2 penuh cinta kasih kpd sesama manusia. Apalagi dekat dg Pemilwa, yg ada pd diri mereka hnya rasa benci & curiga

    Di kampus dominasi paham liberal tsb, sgt kental politik sektariannya. Dosen /karyawan/ mahasiswa anu, hrs dipetakan dl dari kelompok mana.

    Oh itu golongan NU, si Fulan dari kelompok Muhmadiyah, si Anu dari kelompok Wahabi, Tp org2 beginian yg biasa bicara pluralisme terlantang.

  • Mereka sll berkata "anti Kekerasan", tapi tiap kali pemilwa, intrik2 dilakukan dari mobilisasi massa, sampe jotos2an melawan temannya sndiri

    ungkapan2 "Cinta, Persaudaraan, Kemanusiaan, Kebebasan", hnya ungkapan berasal dari ekspressi kebencian kpd kelompok yg dibencinya.

  • Hnya krn benci kpd kelompok FPI yg mrk dengar dari Koran2 atau tivi, maka corong2 mrk seolah mengajarkan "cinta, perdamaian, kemanusiaan"

  • Agar pecinta damai dpt disematkan kpd mereka, sdg pecinta anarkhis & pecinta kekerasan dpt disematkan kpd pihak laen. ya mirip Ahmad Dhani.

  • Ia ciptakan lagu "Laskar Cinta". Laskar Cinta itu dirinya dan kelompoknya, sdg pecinta kekerasan adlh org laen yang ditunjuk ama dhani.

  • "Hati hati yang penuh..dengan..kebencian yang dalamKarena, sesungguhnya iblis..ada dan bersemayam..Di hati yang penuh Dengan benci.. dst"

    Ungkapan "Cinta" sgt mudah dipake sbg senjata yg dipake utk sudutkan org laen, sekaligus sbg ekspressi rasa benci. Org2 semacam ini bejibun.

  • Dibalik slogan "Liberte,Egalite,Fraternite" Revolusi Prancis,trjadi pembantaian trhdap ribuan pastur,tuan tanah, bngsawan,dihakimi scr keji.

  • Ketika intelektual2 IAIN/UIN bicara inklusivitas mahasiswa/dosennya sndiri lbh nyaman bergaul dg sesama ideologinya sndiri. @komar_hidayat

  • Cinta itu tak di mulut, itu adlh gejala dlm jiwa berbuah pd tindakan. Tindakan egois, maunya kelompoknya sndiri yg menang, bkn gejala cinta.

    tak prnah berempati, tak mau silaturahmi, tak mau mendengarkan pihak laen, adlh gejala org2 eksklusif, gejalanya org2 islam liberal jg.
  • tulisan2 dari orang2 JIL dikatakan bagus jika dpt menyakiti hati kelompok yg dibencinya. ketika org laen terpancing, mereka malah bangga.

    Jgn sangka, ketika terjadi serangan terorisme, orang2 islam liberal lah yang paling depan bersorak. hati mereka sgt girang. @komar_hidayat

    Apakah model perilaku beginian yg pantas mengajar apa itu arti "cinta", "kemanusiaan", "kerukunan", & "inklusivitas"??

    Krn keesokan harinya, akan bnyak amunisi yg mereka dapatkan utk menuduh org laen, dan dpt melempar isu dan wacana kesana kemari.

    Mereka dapat bekerjasama dg BNPT buat program "Deradikalisasi", uang ngalir, kerjasama dg universitas2 ternama, uang mengalir.

    Isu "kekerasan" dan "konflik" lah yg menghidupi org2 model beginian. Bhkn utk keperluan itu,mrk siapkan penelitian berkualitas sampah.

    Jgn heran, kemaren Metro TV ambil penelitian model begini dari "intelektual IAIN/UIN" sehingga berani nuduh ROHIS adlh sarang teroris.

    penelitian2 ttg "kekerasan" yg ditulis oleh kelompok liberal PTAIN, hnya penguatan prejudice semata, bkn meneliti melalui prinsip netralitas

    Negara hrs hati2, menyeleksi, dg memperhatikan ketepatan pemakaian metodologi, trhadap hasil2 penelitian kelompok2 liberal ttg kekerasan ini

    Bgmn penelitian trhdp suatu kelompok, diserahkan kpd org2 yg sgt anti trhdap kelompok tsb?? pdhal metodologi ilmu sosial itu sgt ketat;

    Tujuan penelitian klmpok liberal itu cuma satu; sebagai bagian kampanye bhw terjadi intoleransi di Indonesia. Pdhl kerukunan disini sgt baek

    Beribadat tdk ada yg ganggu. Rumah ibadat b'bagai agama bertebaran. interaksi antar pemeluk agama sgt intens. Itu adlh realitas keseharian

    Gue muslim, "adik2 angkat" di kost beragama Nasrani. tak ada konflik adu jotos di kampung krn beda agama. Itulah sosialitas nyata yg trjadi.

    Tiba2 ada penelitian yg menyatakan bhw di Indonesia trjadi intoleransi. Ditambah blow up media thdp 1-2 kasus sbg "bukti2" parsial.

    Kelompok2 liberal, bs manfaatkan isu ini utk menarik donatur asing. proposal2 pengajuan dibuat berisi kemasan konflik2 antar agama.

    Islam liberal katanya "anti Sara" malah bersikap sebaliknya, tulisan2nya mengandung muatan SARA, tak enak dibaca berisi kata2 menyakitkan.

    Tak ada aksi "anti minoritas" terang2an sbgmna trjadi di Belanda, bhkn dilakukan politisi dg buat film berjudul "fitna".

    Plis, jangan gadaikan negeri ini dg isu2 murahan kpd donatur asing. Negeri ini udah pnya kearifan lokal sndiri yg bernama PANCASILA.

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama