INILAH 3 JENIS WARTAWAN MEDIA SEKULER;
Abahe Ramona
17.38
0
Sumber: Voa-Islam
Ketua Bidang Hukum Front Pembela Islam (FPI) Munarman SH mengatakan setidaknya ada tiga jenis wartawan media-media sekuler (maenstream) di Indonesia sejak dulu sampai sekarang.
Menurutnya jenis wartawan yang pertama
ini adalah wartawan ideologis. Wartawan ideologis ini adalah mereka yang
menulis memang untuk mempropagandakan ideologi-ideologinya. Walaupun
terkadang ideologi-ideologinya ditampilkan secara sembunyi-bunyi”
“Yang termasuk ke dalam jenis yang
pertama ini misalnya seperti Goenawan Muhammad dan Uni Lubis” katanya
saat menjadi salah satu pembicara dalam acara “Silaturahim Nasional 5 Tahun Voa-Islam” pada Kamis (26/06/2014) yang lalu di Hotel Grand Alia, Cikini, Jakarta.
Jenis kedua wartawan media sekuler oleh
Munarman diistilahkan dengan frase wartawan pragmatis. Ia mengatakan
untuk jenis yang kedua ini, para wartawan ini dalam menjalankan
tugasnya, terkadang untuk mendapatkan uang belaka. Mereka akan meliput
dan menulis sebuah berita, jika beritanya bisa “menghasilkan” uang.
“Wartawan pragmatis ini yang biasanya suka cloning berita
antara sesama wartawan dan wartawan jenis ini sebenarnya yang paling
banyak. Tetapi, menurut Munarman jenis wartawan kedua ini masih dibawah
kendali jenis wartawan ideologis” jelasnya.
Jenis wartawan ketiga menurut Munarman
adalah jenis wartawan idealis. Mereka menjalankan profesinya dengan
semangat idealisme dan mereka biasanya tidak mau untuk diintervensi oleh
siapa pun. Sekalipun wartawan ini bekerja di media sekuler, mereka
punya idealisme tersendiri.
“Nah jenis ketiga ini ya seperti Pak
Hanibal Wijayanta dan Pak Amran Nasution, dan wartawan seperti mereka
ini sangat sedikit” ujarnya tersenyum.
Munarman juga mengatakan
wartawan-wartawan media sekuler kerap kali sering berbicara tentang
harusnya taat kepada kode etik jurnalistik, namun mereka sendiri juga
sering melanggar kode etik jurnalistik.
Media Islam Harus Bersatu Melawan Media Sekuler
Munarman juga mengatakan bahwa media
sekuler yang ada saat ini juga mempunyai Forum Pemred. Dalam forum itu,
menurut Munarman, para Pemred media-media sekuler tersebut bersepakat
untuk sama-sama membahas dan menyebarkan isu-isu kepada masyarakat.
Dalam konteks itulah, gagasan
dibentuknya Forum Pemred Media-Media Islam menjadi sangat penting dan
strategis. Oleh karena itu, Munarman memberikan nasehat agar media-media
Islam harus bersatu dan tidak saling “menyerang”. Apalagi dalam
tausiahnya, Munarman juga mengatakan kepada media-media Islam untuk
tidak terlalu banyak berharap akan mendapat pembelaan dari Dewan Pers.
“Sudah tidak zaman lagi sesama media
Islam saling “menyerang”, kalau media-media Islam seperti ini terus
bagaimana kita bisa melawan mereka (media-media sekuler – red.)
tutupnya. [Adi/voa-islam.com]