A Short Note About Kesurupan
Abahe Ramona
03.18
1
Sebuah Strategi Media & Sikap Seorang Muslim
Fenomena
kesurupan banyak disajikan melalui media-media. pada umumnya
pemberitaan media dilakukan dengan latar belakang sekolah, siswi-siswi
sebuah madrasah yang berjilbab. Arah opini yang hendak dibangun oleh
media konvensional adalah mengidentikkan kaum muslimin dengan dunia jin, dunia
makhluk halus. Hal ini dapat dilihat dari pohon-pohon yang dishooting
oleh Televisi yang diyakini sebagai tempat roh yang terganggu oleh
aktivitas para siswa. Sangat disayangkan bahwa media sama sekali tidak
memberi tempat pada penelitian ilmiah untuk
memasuki Pemberitaan Kesurupan Massal. Hampir tak dapat ditemukan,
seorang peliput kasus mewancarai para psikiater atau psikolog.
Sedang di suatu agama, terkenal dengan "Penyembuhan Atas Nama Tuhan"
bahkan penyembuhan ini disiarkan oleh beberapa stasiun televisi. Siapa
yang tak kenal dengan wajah John Hartman, seorang pendeta dengan
penampilan meyakinkan mampu membuat efek placebo, dan atas nama yesus ia
menyembuhkan beberapa orang yang disaksikan secara langsung oleh ribuan
orang. Hampir tak ada media yang mengulasnya, apalagi meminta pendapat
para ahli hipnoterapy, bahwa apa yang dilakukan adalah trik bohongan
yang dapat dipelajari oleh siapapun tanpa menyebut nama Yesus sekalipun.
Tak
ada salahnya kita mencoba untuk memperhatikan salah satu permasalan di
atas, yaitu kesurupan. Tak ada maksud untuk tidak mempercayai adanya
Jin, karena bagaimana pun juga Jin adalah makhluk gaib yang harus
dipercayai oleh orang yang beriman. tetapi sebagai seorang muslim, kita
sebaliknya dituntut untuk "menunda" untuk mengkait-kaitkan segala
sesuatu dengan yang gaib. Nalar / Keilmuan mesti diberikan tempat
terlebih dahulu daripada mudahnya mengembalikan segala sesuatu pada
hal-hal di luar nalar manusia, apabila tidak, maka akan mudah terjerumus
dalam sikap takhayul.
Kesurupan dalam Tinjauan Ilmiah
Kesurupan artinya adalah sebuah fenomena disaat seseorang berada di luar kendali pikirannya sendiri
sedang gejala2 kesurupan. Yaitu;
1. Hilangnya kesadaran, ingatan, & fikiran.
2.
Perasaan adanya perubahan identitas yang baru pada diri orang yang
"trance" (biasanya ia menyebut sebuah kekuatan baik roh, seseorang, atau
hewan).
3. secara fisik: kepala terasa berat, badan dan kedua kaki lemas, penglihatan kabur, badan terasa ringan, dan ngantuk.
tidak
diketahui secara jelas kenapa orang kesurupan tak jarang mengidentikkan
diri dengan makhluk-makhluk gaib atau kuburan. mungkin segala hal yang
berkaitan tentang kematian (roh, kuburan, ) sedikit banyak terdapat
dalam alam bawah sadar kita. Karena kematian adalah sebuah kepastian,
yang seakan melenyapkan eksistensi diri kita. Hal yang secara tidak
sadar sering dihindari untuk memikirkannya. Sehingga ketakutan akan
kepastian "kematian" mengendap dalam alam bawah sadar.
pada
umumnya, gejala kesurupan ini dialami oleh wanita dan remaja atau
dewasa awal, dan pada umumnya ditemukan di dunia ketiga (negara-negara
berkembang seperti Indonesia, India, dst).
Fenomena
Kesurupan ini adalah fenomena dimana seseorang bertindak/berkata
berdasar atas alam bawah sadarnya. Sehingga seperti kasus mimpi &
hipnotis, bayang-bayang fikiran hadir kepadanya tanpa mampu ia tolak,
dan alam bawah sadarnya mengendalikan dirinya sendiri. Fenomena alam
bawah sadar sering diopinikan sebagai identitas di luar diri kita.
misalnya mimpi. Mimpi diyakini sebagai suatu hal di luar diri kita
sendiri. padahal mimpi adalah potongan memori yang terendap dlm alam
bawah sadar kita, dan muncul melalui mimpi dlm bentuk potongan2 gambar.
Begitu
juga Hipnotis. Hipnotis sering dipersepsikan sebagai kemampuan
menguasai ilmu hitam. padahal kemampuan hipnotis "hanya" lah kemampuan
untuk membuat pengkondisian fikiran seseorang atau kumpulan orang. Orang
yang terhipnotis pun seringkali dipersepsikan sebagai orang yang
setengah sadar. karena segala tindakan yang dilakukan oleh manusia yang
tidak digerakkan oleh "kesadaran"nya sering diasosiasikan dengan
"roh/arwah", maka segala penyakit jiwa atau histeria pada waktu lampau
diduga dikarenakan masuknya roh-roh orang yang telah mati ke tubuh
seseorang. Padahal dalam psikoanalisa dikatakan bahwa segala tindakan
atau fikiran yang dilakukan di luar tindakannya, maka hal itu berasal
dari alam bawah sadarnya.Begitu juga dalam masalah kesurupan.
sedangkan
faktor penyebab kesurupan adalah tekanan yang dialami oleh seseorang
baik secara mental maupun fisik, sehingga seseorang tersebut mencapai
titik klimaks tekanan, sehingga kesadarannya hilang. oleh karena itu
para psikolog berkesimpulan bahwa lemahnya psikis seseorang dalam
menghadapi realitas lah yang menjadi pemicu Kesurupan.
sedangkan
kesurupan massal terjadi karena adanya penularan atau saling
mempengaruhi. terdapat penelitian di sebuah SMA dengan obyek 5 siswi.
mereka diminta bersandiwara seolah-olah mengalami kesurupan. berdasarkan
waktu yang ditentukan (pukul 11 siang) ketika pelajaran masih berjalan,
mereka lalu berteriak-teriak seolah-olah kesurupan, dan sesuai dengan
ramalan peneliti, kejadian itu diikuti dengan kesurupan belasan siswi
lainnya.
Dalam klinis biasanya, penyembuhannya dengan
suntikan atau obat penenang, atau menyediakan suasanan sehingga
seseorang yang kesurupan dapat merilekskan diri.