Select Menu
Select Menu

Favourite

Jawa Timur

Wisata

Donasi Untuk Palestina

Culture

Transportasi Tradisional

Rumah Adat

Bali

Pantai

Seni Budaya

Kuliner

» » » Fenomena Kaum Minoritas: Antara Moskow dan Jakarta


Abahe Ramona 04.52 0


Moskow merupakan Ibukota Rusia (Ex Soviet). Kota ini memiliki jumlah penduduk sebesar 10,5 Juta Jiwa, dan 1,2 juta diantaranya adalah penganut Muslim. Jadi jumlah muslim di Moskow lebih dari 10%, Jumlah muslim yang sangat banyak untuk ukuran kota di Eropa. Tetapi dari banyaknya jumlah itu, di Moskow hanya terdapat 4 masjid, dengan rata-rata hanya menampung maksimal 800 orang. Jadi empat masjid itu hanya dapat menampung 3200 orang saja!!. Tidak mungkin semua muslim dapat tertampung ketika melaksanakan ibadah sholat jum'at. Apabila diasumsikan jumlah penduduk muslim pria adalah setengah dari jumlah keseluruhannya, maka didapatkan jumlah 600.000. Sehingga dapat diperkirakan jumlah masjid itu tak mungkin muat menampung semua jama'ah. Jama'ah Masjid harus rela sholat di Trotoar, Gedung, Jalanan, karena masjid mereka sudah tidak muat lagi.

Bukankah masalah itu mudah diselesaikan dengan membangun masjid lebih banyak lagi?? Pertanyaan itu jelas terdapat dalam benak kita masing-masing. Tetapi sayangnya, banyak pihak yang jelas-jelas melarang berdirinya masjid baru lagi, dengan alasan keamanan, membikin keresahan sampai pada tuduhan akan mengurangi jumlah populasi anjing segala !!


Sekarang bayangkan Kota Jakarta, Ibukota Republik Indonesia. Jumlah total Penduduk Jakarta berdasarkan sensus Penduduk 2010 adalah sebesar 9.588.198 jiwa, sedangkan jumlah penganut Kristen sebagai kaum minoritas sebesar 11,9 %, dengan Perincian Jumlah Protestan sebanyak 6,2 % dan Jumlah Ummat Katholik sebanyak 5,7%. (Sumber:  http://id.wikipedia.org/wiki/Daerah_Khusus_Ibukota_Jakarta#Budaya). Sehingga secara besaran penduduk dan persentase kaum Minoritasnya pun hampir sama dengan Moskow. Di antara jumlah sekian itu, Gereja (tempat peribadatan Ummat Nasrani) berjumlah 1.129 buah !!!, (Sumber:  http://www.detiknews.com/read/2008/12/24/210223/1059265/10/1129-gereja-di-jakarta-dijaga-22-ribu-polisi) tidak termasuk jumlah tempat-tempat peribadatan liar yang tersebar, baik yang berupa ruko, rumah ataupun gedung.

Apakah jumlah itu tidak terlalu banyak? Bagi orang yang berfikiran waras, maka jumlah itu lebih dari cukup. Tetapi, banyak pihak dari umat Kristen sendiri ingin mendirikan gereja sebanyak mungkin, termasuk di Pemukiman Muslim tanpa menghiraukan hak-hak orang-orang yang ada di sekitarnya. Malah mereka menuduh, bahwa warga muslim selalu menghalang-halangi serta tidak memberikan kebebasan penuh untuk melakukan peribadatan.

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama